Berharap ini hanya cacian hujan
Yang memaki sendi waktu tanpa tujuan
Sesaat menghilang dari kedipan
Pulang melawan hening dalam teriakan
biar, sahutnya..
Mata senja memandangi lini bumi
Menjadikan kudapan sang binasa yang bersembunyi
Menyelubungi kubah masa yang tak bertepi
Haus bisik naas kian menghampiri
tenang, ucapnya..
Rasa hambar tak berhasrat, meringkuk
Rekahan jiwa baru kian membusuk
Ucapan dini semakin menusuk
Ambilah aku disatu waktu terburuk
Rasuk..
Yang memaki sendi waktu tanpa tujuan
Sesaat menghilang dari kedipan
Pulang melawan hening dalam teriakan
biar, sahutnya..
Mata senja memandangi lini bumi
Menjadikan kudapan sang binasa yang bersembunyi
Menyelubungi kubah masa yang tak bertepi
Haus bisik naas kian menghampiri
tenang, ucapnya..
Rasa hambar tak berhasrat, meringkuk
Rekahan jiwa baru kian membusuk
Ucapan dini semakin menusuk
Ambilah aku disatu waktu terburuk
Rasuk..
~ Sang Binasa
No comments:
Post a Comment