Bagian dari kisah hidup seorang Broken Home yang sedang mengikuti secerca kandela cahaya.
Serigala Abad 21
Tepat pada saat genosida Rwanda, jauh dari pahlawan dan kontra.
Lahir di bawah bayangan burung berbulu 45, namun dibesarkan di neraka.
Dibuat dari darah pemberontakan dan cinta beracun, diagungkan dengan penuh duka.
Enggan menyatakan ini nyata atau cerita belaka.
Penuh penghujatan dan jeritan, tapi inilah kisah.
Seperti anak anjing yang dikucilkan saudaranya, tahukan musuhmu?
Istana terkutuk, bernafas dalam rongganya dan hilang kendali.
Bagai putri sang 'Leher Merah' kehilangan keanggunannya.
Dibangkitkan dengan penuh kemunafikan dan penindasan.
Memupuk alter ego dengan darah hitam asal barat.
Terlalu banyak topeng tersenyum, yang enggan menyingkap.
Percayalah pada semua cerita, karena itu nyata.
Bangun melihat negeri ini penuh dengan omong kosong.
Penuh tragedi dan konspirasi.
Terlalu banyak janji belaka, hanya indah dalam motto.
Negeri dikuasai orang bermata hijau yang busuk.
Propaganda baru semakin mempertebal shades polos.
Lupa dengan siapa pahlawan dan kontranya.
Dieratkan oleh buta mata yang melihat.
Semakin jauh dari lima yang dibawa si burung kuning.
Menjamah namun tak memeluk.
Mengerti namun tak bertindak.
Menguasai namun tak menjaga.
Tinggi namun hina.
Hujatlah mereka yang duduk diantara kepala pemulung.
Kutuklah mereka yang tertawa diatas mayat ibunya.
Jelatalah mereka yang tersenyum diantara tangisan orangnya.
Nerakalah mereka sang kepala pengerat.
Kemanakah haluan negeri ini membawa?
Inikah yang disebut 'Berlibur Dengan Uangnya'?
Akankah si topi jerami akan semakin kandas?
Atau akankah si dasi licin semakin agung?
GIVE ME SHIT!
Sang Binasa
November 23th, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment